Gunung Rinjani di Lombok, Nusa
Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu ikon dari Keindahan alam Indonesia.
Tidak heran Rinjani menarik banyak wisatawan mancanegara untuk mendakinya dan
melihat langsung keindahan Gunung Rinjani. Selain itu Gunung Rinjani merupakan
salah satu spot terindah dan diincar oleh banyak fotografer karena medannya
untuk mendaki terbilang sulit dan butuh persiapan yang matang. Dibutuhkan
banyak persiapan dan perlengkapan untuk bisa mendaki dengan nyaman. Ketika kita mendengar Gunung Rinjani
yang terbayang adalah keindahan gunung ini dan cerita-cerita seru selama
pendakian, tidak heran Gunung Rinjani merupakan sebuah gunung yang esksotis dan
sebuah ikon di Pulau Lombok, NTB. Dengan tingginya yang mencapai 3.726 meter
dari permukaan laut (mdpl), gunung ini pun mencatatkan dirinya sebagai gunung
api tertinggi ke-2 di Indonesia, setelah Gunung Kerinci di Tanah Sumatera.
(Puncak Rinjani) |
Gunung Rinjani terletak di 4 wilayah
kabupaten di Lombok, yakni Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Lombok
Utara dan masih berstatus gunung api
aktif sampai sekarang. Para ahli vulkanologi memperkirakan, Gunung Rinjani meletus
pada tahun 1257. Kemudian, pada letusan yang terjadi
pada tahun 1874, di tengah kawah Rinjani muncul sebuah gunung baru, yang
kemudian dikenal dengan Gunung Baru Jari (2.376 mdpl). Aktivitas Rinjani terakhir terjadi
pada tahun 2010 yang melontarkan lava dan meterial vulkanik lainnya hingga area
sejauh 5,5 km. walaupun masih beberapa kali meletus, kita masih bisa mendaki.
Tentunya dengan izin terlebih dahulu ke Taman Nasional, karena merekalah yang
bisa menentukan kita untuk bisa naik apa tidaknya dengan memperkirakan cuaca
alam dan aktivitas gunung tersebut.
H-Cool + Fian |
Saat ini Gunung Rinjani juga telah
lama menjadi obsesi berbagai kalangan, mulai dari pendaki gunung, peneliti
lingkungan dan gunung api, para fotografer baik profesional maupun hobi, hingga
wisatawan penikmat alam dan keindahan. Alamnya yang kaya dengan keanekaragaman
hayati, medannya yang menantang, serta panorama alamnya spektakuler menjadi
rangkaian daya tarik dari gunung ini. Puncak Gunung Rinjani, panorama
alamnya yang spektakuler serta medannya yang menantang adalah daya tarik utama
bagi para pendaki gunung. Selain itu, di kawasan ini juga terdapat Danau Segara
Anak, sumber mata air panas berikut air terjunnya, sebagai daya tarik lainnya.
Kawasan Rinjani menjadi habitat ragam flora dan fauna serta fenomena alam yang
dapat menjadi sumber plasma nutfah dan sangat berguna untuk pengembangan ilmu
pengetahuan, pendidikan hingga penelitian.
( Jack ,cristian and Fian ) |
Dari sisi flora, kawasan ini
memiliki sejumlah flora endemik Nusa Tenggara, seperti Vernonia Albiflora,
Vernonia Tengwalii dan beberapa jenis anggrek (Peristylus Rintjaniensis
dan Peristylus Lombokensis).
Sementara pada sisi fauna, selain
menjadi habitat kawanan babi hutan (Sus Scrofa), kera abu-abu (Macaca
Fascicularis), Lutung (Tracyphitecus Auratus Cristatus), Trenggiling
(Manis javanica), Musang Rinjani (Paradoxurus- Hermaproditus
Rhindjanicus), Leleko atau Congkok (Felis Bengalensis Javanensis),
Rusa Timor (Cervus Timorensis Floresiensis) dan Landak (Hystrix
javanica).
Di sini juga terdapat beberapa jenis
burung yang diantaranya adalah Punglor Kepala Hitam (Zootera Doherty), Koakiau
(Philemon Buceroides Neglectus), Kakatua Jambul Kuning (Cacatua
Shulphurea Parvula), Isap Madu Topi Sisik (Lichmera Lombokia),
Punglor Kepala Merah (Zootera Interpres), Perkici Dada Merah (Trichoglossus
Haematodus). Walaupun secara ketika pendakian kita jarang menjumpai hewan
hewan ini, tetapi tercatat hewan hewan di atas masih ditemukan.
Dengan kekayaan yang dimilikinya, pada tahun 1997 pemerintah Indonesia menetapkan kawasan Gunung Rinjani sebagai Taman Nasional dengan luas kawasan perlindungan yang mencapai 41.330 hektar.
(Pondok Sembalun) |
Untuk pencinta fotografi saya
menyarankan untuk melewati rute Sembalun karena dari sini kita bisa menikmati
banyak landscape pegununungan dan bukit. Tidak hanya itu, di sini kita bisa
menikmati pemandangan savana dan rumput di sekitar kita.
Teknis Fotografi yang harus
disiapkan sebagai berikut.
1. Siapkan batere cadangan dan
memory card yang cukup, karena akses listrik tidak ada selama
pendakian.
2. Tripod dibutuhkan untuk memotret sunset, sunrise, star trail dan time lapse di waktu malam.
3. Bawalah kamera cadangan. Sering ditemui beberapa tipe kamera dan batere selain lithium yang
ngedrop pada saat di puncak gunung. Karena saat sunrise dan di puncak Rinjani suhu bisa
mencapai 5-8 derajat celcius.
4. Karena tujuan kita adalah memotret, sangat disarankan untuk memakai porter tambahan yang
hanya membawa peralatan foto kita.
5. Ketika ada kesempatan untuk membersihkan kamera, sebaiknya dilakukan didalam tenda yang
minim dengan debu.
6. Usahakan jangan berganti ganti lensa, karena debu sangat banyak di Gunung Rinjani. Sering
bergonta ganti lensa membuat banyak debu masuk ke dalam sensor kamera.
7. Jika anda naik ke Gunung Rinjani melalui rute Sembalun, bawalah lensa range 17-55 mm untuk
nonfFullframe dan lensa 24-70 mm untuk lensa fullFrame. Kedua lensa ini paling ideal untuk
memotret selama perjalanan.
pendakian.
2. Tripod dibutuhkan untuk memotret sunset, sunrise, star trail dan time lapse di waktu malam.
3. Bawalah kamera cadangan. Sering ditemui beberapa tipe kamera dan batere selain lithium yang
ngedrop pada saat di puncak gunung. Karena saat sunrise dan di puncak Rinjani suhu bisa
mencapai 5-8 derajat celcius.
4. Karena tujuan kita adalah memotret, sangat disarankan untuk memakai porter tambahan yang
hanya membawa peralatan foto kita.
5. Ketika ada kesempatan untuk membersihkan kamera, sebaiknya dilakukan didalam tenda yang
minim dengan debu.
6. Usahakan jangan berganti ganti lensa, karena debu sangat banyak di Gunung Rinjani. Sering
bergonta ganti lensa membuat banyak debu masuk ke dalam sensor kamera.
7. Jika anda naik ke Gunung Rinjani melalui rute Sembalun, bawalah lensa range 17-55 mm untuk
nonfFullframe dan lensa 24-70 mm untuk lensa fullFrame. Kedua lensa ini paling ideal untuk
memotret selama perjalanan.
Pos III (Padabalong) |
Pendakian Gunung
Sebagian besar para pendaki adalah Wisatawan mancanegara. Jarang saya jumpai orang Indonesia atau wisatawan domestik yang
mendaki. Ini karena mendaki gunung menjadi aktivitas yang paling populer di
Taman Nasional Rinjani. Hampir setiap akhir pekan, gunung ini diramaikan oleh
para pendaki gunung yang ingin menjejakkan kakinya di atap Bumi Lombok ini.
Sebenarnya ada 3 rute pendakian
untuk menuju Puncak Rinjani, tetapi saat ini ada 2 rute resmi yang telah
ditetapkan oleh pengelola Taman Nasional Rinjani, yakni rute Sembalun dan
Senaru.
Dan dari kedua rute ini, Sembalun
adalah rute favorit para pendaki mengingat jaraknya yang lebih dekat dengan
puncak. Dan satu rute lainnya adalah Torean, bagi yang tidak mengenal medan dan
tidak punya fisik yang kuat, saya sangat tidak menyarankan untuk melewati rute
ini.
Terletak di sisi timur laut dari
puncak Rinjani, Desa Sembalun dapat dicapai selama 4 hingga 5 jam dengan
kendaraan dari Kota Mataram atau kawasan Senggigi. Waktu pendakian dari sini ke
Puncak Rinjani berlangsung sekitar 7 jam. Tetapi pada umumnya pendakian Rinjani
kalau sambil memotret bisa membutuhkan waktu 10 sampai 11 jam.
Puncak Rinjani |
Untuk trip pendakian fotografi sangat disarankan Melalui Rute Sembalun, karena pendakian dari Desa Sembalun
cukup seru. Di awal perjalanan, medan yang dilalui berupa padang rumput yang
luas yang diselingi pepohonan, dengan kondisi medannya yang relatif datar.
Karenanya, dalam perjalanan kita bisa menyaksikan panorama sekitar. Terkadang
lereng puncak Rinjani pun bisa terlihat jelas bila langit sedang cerah.
(Punggungan) |
Hal ini sangat berbeda dengan
kondisi di Jawa atau Sumatera yang biasanya berupa hutan tropis yang lebat.
Kondisi pendakian sedikit berbeda setelah melewati pos-3. Kali ini, pepohonan
besar makin banyak dijumpai dan medan cenderung menanjak sehingga akan menguras
tenaga.Yang menarik, di rute ini juga
terdapat sebuah daerah yang dikenal dengan “Bukit Penyesalan”. Dinamakan
demikian karena, ketika berada di sini, banyak pendaki yang kemudian merasa
menyesal dalam mendaki Rinjani. Tanjakan curam dan bukit seakan tiada berujung.
(Puncak Rinjani) |
Tapi, bagi mereka yang memiliki
mental baja dan tak kenal lelah, pasti dapat melintasi tanjakan yang menghadang
hingga akhirnya tiba di sebuah tempat yang dinamakan Pelawangan Sembalun.
Pelawangan Sembalun adalah sebuah
dataran memanjang yang berada persis di sisi jurang yang terjal dan sangat
dalam. Tempat ini menjadi camp favorit para pendaki sebelum menuju puncak
Rinjani pada keesokan harinya. Panorama yang disuguhkan di Pelawangan Sembalun
sungguh memikat. Mata akan disuguhkan bentangan alam yang berupa Puncak
Rinjani, lereng-lereng yang berbaris dan terjal serta Danau Segara Anak di
bawah sana.
(Pondok Sembalun) |
:: Danau Segara anak :: |
Jika masih punya stamina yang kuat
dari Pelawangan kita bisa melanjutkan summit attack alias pendakian menuju
puncak Rinjani biasanya dilakukan pada pagi-pagi buta, sekitar pukul 02.00.
Waktu tersebut dipilih agar pendaki bisa mendapatkan momen sunrise di puncak
Rinjani. Pendakian ke puncak Rinjani
membutuhkan semangat serta fisik yang mumpuni. Selain masih harus melawan rasa
kantuk dan udara yang dingin, medannya yang berpasir cukup menyulitkan dalam
melangkah. Kendati begitu, banyak sudah pendaki yang akhirnya bisa menggapai
puncak. Ketika berhasil menjejakkan kaki di puncak, seluruh “pengorbanan”
dijamin akan terbayar lunas. Dari puncak, pendakian diarahkan
kembali ke Pelawangan Sembalun dan selanjutnya turun ke Desa Sembalun.
Perjalanan turun akan berlangsung lebih cepat. Para pendaki bisa tiba di Desa
Sembalun pada sore atau petang hari.
:: Pos Lapor Sembalun :: |
Danau Segara Anak yang berada di
ketinggian 2.010 mdpl, merupakan salah satu lokasi favorit di Rinjani. Tak
hanya menawarkan suasananya yang hening, danau ini menyajikan panorama alamnya
yang mengagumkan. Siapa pun akan merasa betah kala berada di sini. Di danau
seluas sekitar 1.100 hektar ini juga banyak terdapat ikan yang juga menjadi
hidangan makan malam favorit para pendaki.
Bulan Juli hingga Agustus adalah
musim terbaik untuk mendaki Rinjani. Pada waktu tersebut, pendakian akan
berlangsung meriah dengan banyaknya pendaki gunung. Terlebih menjelang tanggal
17 Agustus, dimana banyak kelompok pendaki gunung di Tanah Air yang merayakan
Hari Kemerdekaan RI di tempat ini.
Puncak Rinjani |
Secara umum, medan pendakian di
Gunung Rinjani tak bisa dikatakan mudah. Selain fisik dan mental yang prima,
diperlukan pula perlengkapan yang memadai untuk meminimalkan segala risiko yang
bisa terjadi. Kendati demikian, bagi mereka yang
tergolong awam dalam pendakian gunung tetap bisa menikmati Rinjani, yaitu
dengan menggunakan jasa trekking organizer (TO) atau travel agent yang
memiliki spesialisasi dalam mengelola pendakian.Tarif yang dipatok bisa mencapai Rp
1,5 juta per orang, tergantung paket perjalanan yang dipilih. Biaya tersebut
biasanya sudah termasuk jasa pemandu dan porter, perlengkapan dan perbekalan
selama pendakian.
Pelawangan Sembalun |
Pelawangan Sembalun |
Ingat untuk mendaki Rinjani ini
dibutuhkan 50 persen Stamina dan 50 persen sisanya adalah mental. Tanpa
keduanya kita tidak akan bisa mendaki dengan nyaman. Selama pendakian jagalah
baik perbuatan dan perkataan Anda, karena untuk menjaga sesuatu yang tidak
diinginkan selama pendakian. Hormati alam. Gunung itu tidak untuk ditaklukkan
tetapi dihormati dan dijaga.
Selamat mendaki dan menikmati
Keindahan Gunung Rinjani.
"Cintai Alam Sepenuh Hati Agar Bumi Bernafas Kembali"
0 komentar :
Posting Komentar